Rukun nikah dalam
agama Islam yaitu mempelai pria dan wanita, wali, 2 orang saksi, mahar serta
ijab qobul. Dalam pelaksanaan resepsi pernikahan, hal yang sering diperbincangkan
oleh tamu undangan adalah sepasang pengantin, dilihat dari gaun dan hasil
riasan, acara adat dari daerah kedua
mempelai, bentuk pelaminan, catering dan souvenir.
Souvenir dalam sebuah
pernikahan hanyalah sebagai pelengkap saja, namun hal tersebut bisa menjadi
topik pembicaraan yang hangat pada saat resepsi berlangsung sampai selang
beberapa hari setelah acara selesai. Hal yang sering dikomentari dari sebuah
souvenir adalah dari sisi keindahan dan nilai kegunaannya. Ada saja sisi
kekurangan souvenir tersebut, ada yang bermanfaat tapi kurang cantik dilihat,
ada yang cantik dilihat tapi sayang untuk digunakan, ada juga yang menerka dari
sisi harga souvenir tersebut apakah murahan atau berkelas, idealnya souvenir menurut
penilaian sebagian dari mereka adalah souvenir yang unik, cantik bermanfaat dan
terkesan mewah. Kasihan sekali mempelai yang mempunyai anggaran terbatas jika
harus memikirkan souvenir yang ideal tersebut.
Mari kita lihat apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian terhadap sebuah souvenir menurut
tim kreatif dari RezNa Souvenir:
1. Bentuk
Souvenir yang
memiliki bentuk semakin unik maka akan membuat tamu berdecak kagum terhadap
hasil karya tersebut.
2. Nilai Manfaat
Unik saja
belum tentu cukup, jika souvenir tersebut tidak atau kurang bermanfaat maka hanya
akan menjadi pajangan di meja ruang tamu. Souvenir yang mempunyai nilai manfaat
misalnya gelas, bros, kotak tisu, gantungan kunci, gunting kuku, sendok garpu,
pembuka botol, pembuka kertas, dan lain-lain
3. Harga Souvenir
Para tamu
memang tidak mengetahui berapa harga souvenir tersebut, tapi mereka bisa
memperkirakan besaran harga dengan melihat bentuk, keunikan, kegunaan dan jenis
bahan yang digunakan.
4. Opini Tamu
Semahal
apapun harga souvenir, dengan bentuk yang unik dan mempunyai nilai manfaat,
tetap saja diperlakukan sesuai dengan opini tamu yang menerima souvenir
tersebut.
Sebagai
penutup, alangkah baiknya kita luruskan niat menghadiri undangan resepsi
pernikahan sebagai kewajiban kita atas sesama muslim dengan mendoakan kebaikan tanpa
mempermasalahkan konsep resepsi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar